Seperti yang sudah kita ketahui, air merupakan sebuah kebutuhan yang
termasuk paling penting. Secara umum air biasa digunakan sehari-hari
untuk minum, memasak makanan, membersihkan badan / mandi dan banyak
kegunaan lainnya dari adanya air. Khusus pada kali ini kita akan
membahas tentang kegunaan air sebagai minuman untuk tubuh kita.
Berbada dengan kegunaan air dari mencuci pakaian dan sebagainya, untuk
menggunakan air sebagai makan dan minum tentunya diperlukan kualitas air
yang sebaik mungkin, karena hal tersebut menyangkut masalah kesehatan.
Sehingga untuk masalah kualitas air yang diminum ini benar-benar harus diperhatikan karena peran vital air untuk kesehatan tubuh.
Aman dari bakteri
Air yang berasal dari pegunungan, tentunya akan mengalir dari tempat
yang tinggi ke tempat yang rendah. Dengan mengalirnya air dari tempat
tinggi ke tempat yang rendah akan membuat bakteri tidak dapat
berkembang, karena bakteri biasanya akan berkembang biak di
tempat-tempat air yang tenang atau diam. Sehingga air yang kualitasnya
paling aman dari bakteri adalah air yang berasal dari mata air
pegunungan.
Mengandung oksigen yang cukup
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa air pegunungan berada di
dataran yang tinggi, karena berada di dataran tinggi, maka air
pegunungan akan mengandung oksigen yang lebih banyak dibandingkan dengan
air yang berada di dataran rendah. Sehingga air pegunungan sangat
menyehatkan tubuh.
Mendapat Sinar Matahari Langsung
Kelebihan lainnya yang dimiliki oleh air pegunungan adalah air
pegunungan mendapat langsung sinar matahari. Air yang terkena langsung
sinar matahari, maka airnya akan mengandung ultraviolet yang sangat
bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Sedangka untuk air tanah tidak
mendapatkan sinar matahari.
Terhindar dari bahan kimia
Seperti yang diketahui oleh banyak orang bahwa Air pegunungan sangat
terbebas dari aktifitas pabrik yang banyak membuang limbah, sehingga
mata air pegunungan benar-benar sangat aman dari yang namanya bahan
kimia. Bahan kimia (apabila bekas limbah pabrik) sangat berbahaya untuk
tubuh jika kandungan bahan kimia tersebut sampai masuk ke dalam tubuh.
Termasuk air yang diambil dari sungai atau tanah, lalu akan mengalami
pengolahan dengan bahan kimia seperti soda as, gas flour, PAC, costic,
dan juga kaporit. Dengan air yang mengalami pengolahan seperti
disebutkan sebelumnya, tentunya sudah menurun kualitasnya. Sehingga
apabila kita benar-benar ingin minum air yang kualitasnya semupurna,
maka hanya terdapat pada mata air pegunungan.
Walaupun
PAM Jaya menjamin kualitas air hasil sulingan, tetapi apakah kita bersedia
menjadikannya sebagai sumber air minum ketika kita membayangkan banyaknya
sampah dan limbah lainnya di sungai tersebut. Belum lagi, mesin tersebut masih
dioperasikan oleh manusia sehingga memungkinkan terjadinya kelalaian pada
proses penyulingan. Akibatnya, air yang kita minum mungkin saja mengandung
logam berat dan zat-zat beracun, seperti deterjen. Jika kita tidak menginginkan
terjadinya hal di atas, maka kita perlu mencegah terjadinya krisis air minum
dimulai dari sekarang. Upaya penting yang dapat kita lakukan adalah menjaga
sumber utama air minum yang memang sudah terbukti aman bagi tubuh sampai saat
ini, yaitu mata air pegunungan.
Mata
Air Pegunungan
Manusia
membutuhkan air bersih dari tanah untuk dikonsumsi. Akan tetapi, tidak semua
sumber air tanah layak untuk dikonsumsi. Sampai saat ini, sumber air tanah
terbaik untuk konsumsi adalah mata air yang terdapat di pegunungan vulkanik.
Hal ini dikarenakan mata air pegunungan vulkanik relatif terbebas dari
pencemaran, mengandung berbagai mineral alami yang aman bagi tubuh, serta
memenuhi ketiga syarat karakteristik sumber air tanah yang baik.
Untuk menentukan sebuah
sumber air tanah layak untuk dikonsumsi atau tidak, kita perlu melihatnya dari
tiga sisi, yaitu kualitas, kuantitas, dan kontinuitas. Dari sisi kualitas,
sumber air tanah harus baik secara fisik, kimiawi, dan biologis. Secara fisik,
air tersebut tidak boleh berbau, berasa, berwarna, dan keruh. Secara kimiawi,
air tersebut tidak boleh mengandung zat beracun dan logam berat, seperti
merkuri, timbal, seng, dan perak. Sedangkan secara biologis, air tersebut tidak
boleh mengandung mikroba, terutama bakteri Entamoeba
coli. Sumber air tanah berasal dari lapisan air tanah dalam sehingga tidak
memiliki hubungan dengan air permukaan tanah. Selain itu, lapisan air tanah dalam
juga tidak terpengaruh oleh musim.
Dari
sisi kuantitas, mata air pegunungan vulkanik juga memiliki cadangan air yang
besar dan biasanya muncul sebagai mata air artesis. Mata air artesis adalah
mata air yang terbentuk secara alami akibat tekanan hidrolik air tanah. Lapisan
air yang dalam posisi tertekan menyebabkan air artesis berusaha untuk menembus
lapisan rapat air dan keluar ke permukaan bumi sebagai mata air.
Dari
sisi kontinuitas, curah hujan yang normal dan lingkungan yang kaya akan
pepohonan di daerah pegunungan menyebabkan sumber air di daerah pegunungan
dapat terus terjaga ketersediannya. Air hujan yang tertampung di permukaan
tanah akan terinfiltrasi ke dalam sistem lapisan batuan vulkanik akibat gaya
gravitasi.
Dengan
kayanya potensi sumber air minum, maka seharusnya masyarakat Indonesia dapat mengonsumsi
air minum dengan tenang tanpa perlu takut terjadinya krisis. Akan tetapi,
kenyataan yang terjadi justru sebaliknya. Hal ini disebabkan hutan di
gunung-gunung vulkanik seringkali dirusak oleh manusia secara liar demi
kepentingan pribadinya (misalnya membuka area perkebunan yang baru, membangun daerah pemukiman,
dan memproduksi kayu secara berlebihan). Padahal, hutan tersebut sangat penting
untuk menjaga ketersediaan air tanah. Oleh karena itu, mulai saat ini, kita
harus berani mengingatkan orang-orang di sekitar kita bahkan pemerintah untuk
mulai menggalakan upaya pelestarian hutan, sehingga krisis air minum yang
diperkirakan akan terjadi dalam beberapa tahun ke depan dapat terhindari.
Pentingnya
Air Minum bagi Tubuh
Krisis
air minum perlu dihindari mengingat berbagai peran pentingnya dalam tubuh. Air
menyusun sekitar 60% tubuh manusia, 90% bagian paru-paru, 75% otot, 10% lemak
tubuh, 22% tulang, dan 83% dari total volume darah. Berdasarkan studi,
diperkirakan manusia hanya mampu bertahan beberapa hari tanpa mengonsumsi air.
Berbagai penelitian berusaha menunjukkan keuntungan konsumsi air bagi tubuh
manusia.
Peningkatan
konsumsi air terbukti dapat meningkatkan fungsi ginjal dan pengeluaran zat-zat
racun dari dalam tubuh. Ginjal berperan dalam pengeluaran racun dari tubuh
melalui serangkaian mekanisme, meliputi filtrasi glomerular, sekresi tubular,
dan serangkaian jalur metabolik lainnya. Peningkatan konsumsi air akan
sebanding dengan pengeluaran natrium dari dalam tubuh. Pengeluaran natrium
penting untuk menghindari terjadinya penyimpanan natrium berlebihan dalam tubuh
sehingga menurunkan risiko hipertensi.
Peningkatan
konsumsi air juga terbukti dapat menurunkan risiko obesitas. Konsumsi air sebelum
makan terbukti akan membuat kita menjadi lebih cepat merasa kenyang dan
menurunkan jumlah kalori yang diserap oleh tubuh. Inilah yang menyebabkan
konsumsi air minum sangat disarankan bagi orang-orang yang sedang menjalani
diet ataupun program penurun berat badan tertentu.
Secara
kosmetik, konsumsi air juga membuat kulit semakin terlihat segar. Konsumsi air
akan meningkatkan elastisitas kulit sehingga kulit tidak mudah keriput.
Penelitian lain menunjukkan bahwa konsumsi 500 ml air akan meningkatkan aliran
darah kapiler di lapisan kulit.
Konsumsi
air juga sangat penting untuk memelihara fungsi otak kita. Di dalam otak, air
akan mengisi ruang sempit antar sel-sel saraf (ruang ekstraseluler). Air sangat
penting guna menjaga kestabilan ion-ion dalam ruang ekstraseluler. Ion-ion
tersebutlah yang kemudian akan digunakan untuk merambatkan rangsang sepanjang
sel saraf. Rangsangan yang dirambatkan dapat berasal dari luar ataupun dalam
tubuh. Ketika otak kita kekurangan air, maka kerja otak pun akan terhambat dan
kita menjadi sulit untuk berkonsentrasi.